- Hari Kelima - Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI KEEMPAT Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI KETIGA Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI KEDUA Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI PERTAMA Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda Virtual Tingkat Nasional 2020
GESANG AJI DWIPAYANA (CIREBON/JAWA BARAT)
Lahir di Cirebon,12 Maret 1999 putra Bapak Sudarso W dan Ibu Lili S beralamat di Rt.002/011 Desa kertasura Kec, kapetakan kab.Cirebon. Saat ini siswa Kelas VII SMPN Pegangan II Cirebon. Belajar mendalang di Sanggar Prana Sejati.
GUGURNYA PRABU NAGA PERCONA (KULIT CIREBON)
Kisah perlawanan para dewa di Swargamaniloka. Para dewa menghadapi Naga Percona dari Negara Gilingwesi yang gagah berani. Para dewa tak mampu menghalau Naga Percona untuk tetap mendapatkan Widadari cantik Dewi Suprada. Menurut keterangan Kacatrengganaweni, Batara Guru mengurus Dewa Narada untuk membawa bayi dari Pringgandani, yakni anak Arya Bima dengan Ratu Arimbi. Bayi yang mungil ternyata tidak berdaya, Swargamaniloka terguncang. Naga Percona mengamuk dan merusak apa yang ia hadapi, termasuk bayi itu mati tercabik-cabik dimulut Naga Percona. Batara Guru dan para Dewa bersedih. Dengan kesaktiannya, bayi yang tak bernyawa itu dimasukan ke Kawah Candradimuka Swargamaniloka. Bruusss……para Dewa mencampurnya dengan logam-logam. Seketika bayi itu tumbuh menjadi besar dan kuat. Para Dewa member nama antara lain Jabang Tutuka, Purabaya dan kerincing Wesi. Kemudian untuk kedua kalinya Jabang Tutuka berhadapan dengan Naga Percona. Kali ini Naga Percona tak mamu menandingi kekuatan dan kesaktiannya. Jabang Tutuka merobek mulut Naga Percona dan menendangnya dengan Tarumpah Madukatcorma. Tamatlah riwayat Naga Percona dan mati di tangan Jabang tutuka.