- Hari Kelima - Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI KEEMPAT Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI KETIGA Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI KEDUA Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI PERTAMA Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda Virtual Tingkat Nasional 2020
Pandam Aji Anggoro Putro : Masih Belum Puas
Meski mendapat pujian dari Dalang senior Sri Sulangsih, Cah Wonogiri ini mengaku masih belum puas dengan penampilannya di atas panggung saat membawakan Lakon Babad Wonomarto (Gg. Surakarta). “Masih kurang maksimal,” jawab pelajar kelas III SDN Kepuhsari ini saat ditemui usai turun panggung. Meski mengaku Festival Dalang Bocah (FDB) 2012 ini merupakan lomba pertama yang diikutinya, penampilan Pandam boleh dibilang cukup memukau. Terbukti Bapak Ekotjipto dan Ibu Sri Sulangsih tidak beranjak dari sisi kanan panggung kala menyaksikan penampilannya.
Pandam masih berusia enam tahun saat pertama kali berkenalan dengan Wayang. Adalah Giriyanto Kuncoro Adi, yang pertama kali memperkenalkannya dengan Wayang. Meski demikian keinginan untuk menjadi Dalang murni berasal dari keinginannya sendiri, bukan atas perintah atau arahan Ayahnya yang telah lebih dulu memulai profesi sebagai Dalang. “Biasanya pas Ayah buka kotak Wayang main-main gitu lama-lama jadi suka,” ujarnya saat ditanya mengenai momentum pertamanya berkenalan dengan Wayang.
Lingkungan sekitar menjadi salah satu faktor utama yang mendorong kecintaan Pandam terhadap Wayang terus bertumbuh. selain keluarga, Pandam aktif menekuni seni Wayang di Padepokan Seni Sorotama pimpinan Pak Mujiono, S.Kar. Di Padepokan inilah ia serius mendalami hobi yang juga telah menjadi cita-citanya. Dinamika yang dijalaninya bersama teman-teman di Sorotaman diakui menjadi keasikan tersendiri olehnya. Walau aktivitas di sanggar terhitung padat, namun hal tersebut tidak berpengaruh negatif terhadap prestasi sekolahnya. Bocah berusia sembilan tahun ini justru menyandang Ranking satu dan berhak atas predikat siswa terbaik di kelasnya.
Tokoh Anoman menjadi tokoh favorit karena kelincahan dan kebaikan hati yang dimilikinya. Kebaikan dan ketulusan hati Anoman tersebut kemudian menjadi inspirasinya ketika menjalani kehidupan sehari-hari. Satu nilai yang menurutnya menjadi ciri khas Wayang, memberikan pelajaran-pelajaran berharga bagi yang mempertontonkan maupun yang menyaksikannya. Sebagai Dalang mas depan, ia menyimpan keinginan untuk bisa menjadi seperti Bayu Aji Pamungkas, Putra Dalang Kondang Ki Anom Suroto yang dianggapnya memiliki kelebihan dalam teknik sabet dan suluk. (AOVI | Marthin Sinaga)