- Hari Kelima - Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI KEEMPAT Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI KETIGA Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI KEDUA Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI PERTAMA Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda Virtual Tingkat Nasional 2020
Husaini, Ketua Pelaksana FDB 2015: Dukungan Bersama-sama untuk PEPADI

Penyelenggaraan Festival Dalang Bocah Tingkat Nasional 2015 kali ini terasa berbeda dari sebelumnya. Koordinator pelaksana festival dari Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Pusat adalah para pengurus baru PEPADI yang diketuai oleh H. Kondang Sutrisno, SE. Namun ketua panitia festival tetap dipilih orang yang sama dari festival tahun sebelumnya, yakni Husaini. Pria kelahiran Aceh ini terlihat bersemangat dalam menjalankan peran-tugasnya sebagai ketua panitia.
Tim redaksi Festival Dalang Bocah berkesempatan mewawancara Husaini di sela-sela kesibukan festival. Berikut hasil wawancaranya.
Tim Redaksi FDB (TR FDB): Sebelumnya, perlu kami tanyakan, mengapa Pak Husaini tertarik dan terlibat dengan kegiatan PEPADI?
Husaini: Bagi saya, PEPADI itu adalah tempat perkumpulan tokoh-tokoh mengenai budaya di bidang pedalangan dan pewayangan. Itu sangat menarik bagi saya, karena di situ saya bisa mendapat pengetahuan seperti berbagai macam karakter manusia, pribadinya, dan semuanya ada di pewayangan.
Sebagai orang Aceh yang berbeda secara kultur dari Jawa, hal apa yang membuat tertarik di dunia wayang?
Saya memang putra Aceh. Namun ketika dulu almarhum Pak Sampurno masih memimpin PEPADI Pusat, kami mengikuti Beliau, selaku staf Taman Mini (red. TMII), dan kami diajak kemana-mana. Dari situ saya tahu PEPADI itu organisasi apa, lalu pedalangan itu bagaimana. Di zaman Pak Ekotjipto waktu tahun 2008 di Jogja(red. Periode II terpilihnya Ekotjipto, SH.), saya juga ikut hadir di sana. Tapi saya sudah ikut Pak Sampurno sejak 1988.
Lalu apa yang mearik dari pertunjukan wayang itu sendiri, secara pribadi?
Bagi saya memang jelas, bahwa wayang itu selain tontonan juga merupakan tuntunan manusia. Itu bisa membawa dan menggiring pembentukan karakter pula. Juga bisa didapat sebagai teladan bagi semua orang.
Bisa diterangkan mengenai posisi dan peran Bapak di Festival Dalang Bocah tahun ini?
Alhamdulillah, sudah dua tahun berturut-turut, saya dipercaya sebagai ketua panitia. Kemarin tahun 2014 dan sekarang 2015 di masa ketua Pak Kondang, saya masih menjadi ketua panitia pelaksana.
Atas dasar semangat apa festival dalang bocah itu secara rutin mesti dilakukan?
Nah itu yang menarik. Alasan mengapa festival dalang bocah itu diselenggarakan setiap tahun, karena di situlah kita membentuk anak-anak dari umur 8 tahun untuk menjadi generasi ke depan yang bisa menggantikan dalang-dalang sepuh. Dan untuk tahun ini perkembangannya luar biasa. Penampilan mereka dari awal sampai akhir sungguh luar biasa. Perkembangan di daerah sungguh baik. Bagi saya ini juga membuktikan keberhasilan PEPADI.
Apakah Bapak yakin ke depan festival dalang bocah akan lebih baik?
Saya yakin akan menjadi lebih baik. Dengan adanya semangat pengurus baru serta apa yang sudah ditanam oleh Pak Ekotjipto dulu, dan Ketua PEPADI Pusat yaitu Pak Kondang yang memang hidupnya bersama dengan wayang, atau kalau boleh saya sampaikan, ibaratnya wayang itu sudah mendarah daging dalam hidupnya.
Apakah ada kekurangan atau hambatan yang nantinya dapat diperbaiki serta solusi?
Kekurangan pasti ada. Dalam melaksanakan persiapan pun tentu di sasa sini ada. Tapi itu wajar. Ke depan kita mengharapkan dukungan dari semua pihak, khususnya dari daerah-daerah dan pemerintah. Artinya pemerintah harus mendukung, karena festival ini merupakan bentuk program pelestarian budaya bangsa. Apalagi sekarang pemerintah memiliki Nawacita dengan revolusi mentalnya. Membentuk manusia dari bibit-bibit generasi muda ini. Kita berharap pemerintah benar-benar mendukung.
Harapan seperti apa untuk penyelenggaraan festival ke depan?
Daerah-daerah yang sudah bersemangat untuk turut dalam festival harus dikembangkan jumlahnya. Buktinya, tahun 2014 peserta festival hanya 13 anak, sekarang meningkat 22 anak. Kita bisa yakin tahun depan akan lebih banyak lagi. Dari pusat akan ditingkatkan selalu koordinasi serta road show ke wilayah dan daerah. Kita membina dan merangkul semua pihak demi penguatan seni pedalangan ini.
Apakah ada program-program khusus dari PEPADI Pusat untuk daerah?
Di daerah itu ada sanggar-sanggar yang berada di bawah PEPADI Provinsi. PEPADI Pusat melakukan fungsi koordinasi dan monitoring agar semua kegiatan berjalan dengan baik serta berkembang. Kita memahami bahwa PEPADI Pusat tidak memiliki anggaran atau disubsidi khusus oleh Pemerintah. Kita bersyukur banyak pihak, khususnya tokoh-tokoh yang secara individu mendedikasikan dan berkorban untuk wayang juga berbagai kegiatan PEPADI Pusat. Oleh karena itu sekali lagi harapan kita semoga Pemerintah dapat memberikan dukungan, apa pun itu, demi kepentingan bersama.
keren sekali informasinya