DANAN WISNU PRATAMA (DKI Jakarta)

Lahir di Jakarta, 8 Mei 1999, putra Bapak Deni Sucipto dan Ibu Nessi Mexalita. Beralamat di Bintaro Jaya Sektor 9, Cluster Maleo XVI Blok JE-5 No. 41, Tangerang Selatan. Telp : 021- 745 1195, HP. 0855 1008 559. Saat ini siswa kelas I SMP Pembangunan Jaya, Jl. Bintaro Utama, 3-A, Pondok Aren Tangerang Selatan. Belajar mendalang di Sanggar Nirmalasari, Jakarta Selatan impinan bapak Asman Budi Prayitno, Pelatih Bapak Pujo Winarto. Pengalaman pentas : Ulang tahun TMII, Hari Anak Nasional tahun 2005,2006 & 2007, Temu Dalang Cilik di Solo Tahun 2007-2011, Mengikuti Festival Dalang Bocah 2008-2011.

DEWA AMRAL    ( Gaya Surakarta )

Di Negara Amarta, Dewi Kunthi memarahi Prabu Puntadewa yang telah tega megorbankan adik-adknya yaitu : Wrekudara, Arjuna, Nakula dan Sadewa yang telah disendal mayang oleh Dewa akan diceburkan ke Kawah Candradimuka. Prabu Puntadewa bingung tak sengaja menyentuh Pustaka Jamus Kalimasa dan berubah menjadi raksaksa sebesar gunung dan menyeramkan dengan nama Dewa amral.  Prabu Baladewa beserta Raden Setyaki, Patih Pragoto dan Tumenggung Prabowo  berangkat untuk mencari kepergian Prabu Kresno , tetapi ditengah perjalanan bertemu dengan Prajurit dari Tanah Sebrang. Terjadilah  peperangan yang sangat seru. Prajuit dari Negeri Sebrang akhirnya takluk dan melarikan diri. Ditengah hutan  Raden Pancawala berhasil membunuh Raksaksa Cakil dan bala tentaranya. Di Khayangan Suralaya Batara Narada menyuruh Bathara Yamadipati untuk menceburkan Kendaga yang berisi 4 orang Pandawa. Namun dihadang oleh Dewa Amral, terjadilah peperangan. Dewa Amral berhasil merusak Khayangan. Bathara Narada dan bathara Yamadipadi meminta tolong pada Balasrewu untuk mengusir Dewa Amral. Balasrewu bersedia membantu dengan imbalan Kendaga. Setelah kendaga diterima langsung  ditelan. Balasrewu berperang melawan Dewa Amral. Kendaga dimuntahkan dan pecah yang berisi Wrekudara, Arjuna, Nakula dan Sadewa.  Peperangan seru terjadi kembali antara Balasrewu dan Dewa Amral, akhirnya keduanya babar menjadi wujud aslinya yaitu Balasrewu berubah menjadi Prabu Kresna dan Dewa Amral berubah menjadi  Prabu Puntadewa. Keduanya saling berpelukan. Tancap Kayon !

Share Button

Leave a Comment