Helmi Gondowaskito, “Si Anak Ajaib”

Helmi Gondowaskito, “Si Anak Ajaib”

Kabar santer yang datang dari luar itu ternyata benar: tentang anak kecil yang konon mendalang sudah mirip seperti dalang sepuh, suaranya lantang, sanggitnya bagus, sabetnya elok, kepraknya mantap, dan lain-lain. Ketika pagi itu tiba di Museum Seni Rupa dan Keramik, Jakarta, sebagai lokasi tempat Festival Dalang Bocah Tingkat Nasional 2015, anak itu ditemani pengasuh atau guru, kedua orang tua serta kakek-neneknya. Benar-benar bocah polos dan lugu. Sebelum dia naik panggung, sebagai pengisi acara penutupan fetival…

Share Button
SELANJUTNYA

Raditya Ganendra Arsata dan Jejaring Wayang yang Hilang

Raditya Ganendra Arsata dan Jejaring Wayang yang Hilang

Perang telah terkobar di bumi Alengka. Prabu Dasamuka marah besar karena banyaknya prajurit dan senopati yang gugur di medan laga melawan prajurit Ramawijaya. Akhirnya, Rahwana membujuk Kumbakarna adiknya untuk bersedia menjadi senopati. Jamuan makan besar pun segera dihidangkan demi membujuk Kumbakarna.

Share Button
SELANJUTNYA

Wisnu Kurniawan: Ingin Memiliki Hati Seputih Kulit Anoman

Wisnu Kurniawan: Ingin Memiliki Hati Seputih Kulit Anoman

Gesekan kebab nan menyayat rasa, membuka penampilan Wisnu Kurniawan siang di hari terakhir Festival Dalang Bocah 2015. Mewakili Jawa Timur, penampilan Wisnu justru terlihat lebih kalem. Alunan musik pengiring sangat mendayu, mengajak penonton untuk duduk tenang menatap pakeliran. Bocah 13 tahun ini membawakan lakon Salya Gugur. Prabu Salya adalah sosok berkepribadian santun, luhur, dengan jatidiri yang kokoh. Prabu Salya terpaksa terlibat dalam Baratha Yudha di pihak Kurawa karena terlanjur menyanggupi permintaan Duryudhana. Pun demikian, Prabu…

Share Button
SELANJUTNYA

Muhammad Zaky Kaditama, Bermula dari Internet

Muhammad Zaky Kaditama, Bermula dari Internet

Salah satu sebutan dari Hanoman sang kera sakti adalah Senggana. Diceritakan bahwa Hanoman atau Senggana diminta untuk mendatangi Dewi Sinta yang disekap Rahwana di Alengka, dengan membawa pesan dari Prabu Rama. Dengan membawa amanah ini berangkatlah Hanoman menunaikan tugas. Namun di tengah jalan ia dihadang oleh saudara sepupunya, Anggada. Alasannya, Anggada hendak merebut tugas mulia Hanoman. Ia ingin menggantikan Hanoman untuk mengemban amanah itu. Tentu saja Hanoman menampik dan terjadilah pertempuran antara keduanya. Hanoman pun…

Share Button
SELANJUTNYA

Pengumuman Pemenang Festival Dalang Bocah 2015

Pengumuman Pemenang Festival Dalang Bocah 2015

BERITA ACARA NOMOR : 01 / FDB / XI / 2015 TENTANG KEPUTUSAN TIM JURI FESTIVAL DALANG BOCAH TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015 DI MUSEUM SENI RUPA, TAMAN FATAHILAH JAKARTA          Yang bertanda tangan dibawah ini, kami Tim Juri Festival Dalang Bocah Tingkat Nasional tahun 2015 yang ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum PEPADI Pusat nomor : 007/SK/DPP/PEPADI/XI/2015 terdiri dari : Trisno Santoso, S.Kar. M.Hum.. Selaku Ketua merangkap Anggota Udreko, S.sn. M.sn. Selaku Anggota Suwerdi Selaku…

Share Button
SELANJUTNYA

Aldo Melodiya: Pokoknya Senang Banget!

Aldo Melodiya: Pokoknya Senang Banget!

Aldo Melodiya, siswa kelas VII MTs Singogalih, menampilkan lakon Anoman Duta dengan gagrak Jawa Timur dalam FDB kali ini. Pada beberapa kesempatan Aldo bahkan mendapat sambutan penonton lantaran kerenyahannya membawakan materi maupun banyolan-banyolannya. “Anoman itu walaupun kera, hewan, tetapi dia baik, dia jujur dan jadi pahlawan. Saya senang dengan Anoman, dengan Gatotkaca, dengan Ontorejo. Semua wayang saya suka tapi tiga-tiganya tadi itu yang paling saya suka.” Bicara tentang wayang Aldo memang selalu bersemangat. Beberapa kali…

Share Button
SELANJUTNYA

Athanasius Allan Darma Saputra: Bukan Soal Sabetan, Tapi Sastra!

Athanasius Allan Darma Saputra: Bukan Soal Sabetan, Tapi Sastra!

Membuka pertunjukannya dengan senandung Keroncong, Athanasius Allan Darma Saputra langsung memaksa penonton memberikan tepuk tangan. Gagrag Surakarta yang biasanya dibawakan dengan kalem, berubah menjadi sangat energik pada pementasan kali ini. Padahal lakon yang dibawakan terbilang sulit yakni Wiratha Parwa. Namun Bocah yang baru berusia sembilan tahun ini mampu memainkannya begitu ciamik. Ia bahkan sempat menyanyikan lagu prakanca (lagu anak dalam bahasa Jawa) yang diikuti decak kagum penonton di Museum Seni Rupa dan Keramik, kawasan Kota…

Share Button
SELANJUTNYA

Branjang Pamadi: Dalang Antagonis

Branjang Pamadi: Dalang Antagonis

Saat tampil di bawah blencong dan di depan kelir, Branjang Pamadi membawakan lakon Kangsa Lena tanpa beban. Tuturnya lancar, suaranya lantang, dengan menguasai perwatakan karakter wayang. Layaknya seorang dalang senior, ia membawakannya dengan tanpa teks naskah. Ia masih berumur 11 tahun dan duduk di kelas 4 Sekolah Dasar. “Waktu masih kecil anak ini sudah saya ajak menemani ndalang kemana-mana. Juga sering mengikuti, menemani bapak saya dan ikut ngladeni,” cerita Dandun Hadi Witono, sang ayah. Branjang…

Share Button
SELANJUTNYA

Nabila Salsabila: Bukan Sekedar Pertunjukan

Nabila Salsabila: Bukan Sekedar Pertunjukan

Cublak cublak suweng, suwenge ting gelèntèr… Mambu ketundhung gudèl, pak empong lera-léré… Sapa ngguyu ndelikkaké, sir sir pong dhelé kopong… Sir sir pong dhelé kopong…

Share Button
SELANJUTNYA

Lalu Anom Wire Jagat: Senandung Lirih Wayang Sasak

Lalu Anom Wire Jagat: Senandung Lirih Wayang Sasak

Nyanyian pembuka yang dibawakan sungguh membangunkan bulu kuduk. Meski telinga tak mampu mendengar dengan jelas apa yang dikatakan karena persoalan bahasa, namun lirih iramanya sungguh menyayat. Beberapa bahkan menganggap iramanya bernuansa mistis. Lalu Anom Wire Jagat merupakan satu-satunya penampil Wayang Sasak asal Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sebagaimana biasanya penampilan Wayang Sasak, Jagat, sapaan akrabnya, memainkan lakon Negare Mangade pun dengan sangat sederhana. Namun di balik kesederhanaannya inilah Jagat mampu mencuri perhatian penonton yang memadati Museum…

Share Button
SELANJUTNYA
1 2 3 5