- Hari Kelima - Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI KEEMPAT Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI KETIGA Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI KEDUA Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI PERTAMA Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda Virtual Tingkat Nasional 2020
Yoga Nurdiansyah KS: Masih Demam Panggung
Perawakannya yang mungil dan senyumnya yang kekanak-kanakan membuat Yoga disukai oleh banyak penonton. Usai pentas di hari kedua Festival Dalang Bocah 2012 di Museum Bank Indonesia, Jakarta (6/7), pemilik nama Yoga Nurdiansyah KS dikerubuti sejumlah penonton untuk foto bersama. Mungkin karena perawakan mungilnya, tapi yang jelas penampilannya membuat decak kagum para penonton yang ikut tertawa dalam lakon Ramasyara dengan Gaya Golek Purwa.
Di balik perawakannya itu, bocah kelahiran Garut itu sesungguhnya telah berumur 12 tahun. Yoga juga bukan pedalang baru. Selain sejumlah penghargaan, ia ikut dalam rombongan Rempag Kendang ke Malaysia atas arahan mantan Wakil Bupati Garut, Dicky Chandra. Perkembangan pedalangannya yang pesat, ditambah perawakannya yang mungil membuat Yoga menjadi salah satu wakil dari 4 wakil Propinsi Jawa Barat dalam FDB 2012 kali ini.
Pengidola Gatotkaca, khususnya Jabang Tetuko ini memang dibesarkan di keluarga seniman Sunda. Sang abah, Asep Gunawijaya Mulya, yang terus-menerus mendampingi Yoga dalam FDB 2012 punya catatan panjang, baik sebagai dalang kasepuhan Sunda maupun dalam bidang kesusateraan Sunda. Bagi Asep, cucunya punya bakat luar biasa. Dari segi teknik vokal, dramatikal, hingga sabet dan penggunaan intonasi, Asep melihat Yoga berkembang begitu pesat. Rencananya, setelah Lebaran, Yoga akan didaulat Pepadi Garut untuk turut dalam sosialisasi wayang di sekolah-sekolah yang berada dalam wilayah 42 Kecamatan. “Biar anak-anak sekolah bisa melihat dalang seumuran mereka, dan menumbuhkan minat kepada dunia wayang,” kata Asep.
Soal pentas, Yoga justru punya cerita sendiri. Pementasannya terbilang cukup sering, namun ia masih menemukan perasaan yang sama, demam panggung. Terutama ketika harus pentas di depan penonton dalam jumlah besar, demam panggung biasanya muncul di saat-saat Yoga akan menggelar pentasnya. Tapi beruntunglah, pentas di FDB 2012 ini, demam panggung itu tak muncul. “Ada banyak yang ikut dari Garut, jadi banyak yang mendukung,” kelakar si perawakan mungil ini. (aovi | PJD)