Wijaya Putra: Si Penampil Wayang Banjar

Festival Dalang Muda 2016 boleh membanggakan dirinya sebagai bentuk kemajemukan budaya. Pasalnya, Wayang Banjar dari Kalimantan Selatan mendapatkan kesempatan menjadi salah satu penampil di hari ke-3 (19/11/2016) Festival Dalang Muda 2016 yang digelar di Museum Seni Rupa & Keramik Kota Tua Jakarta. Adalah Wijaya Putra, dalang muda kelahiran Barabai, 3 Agustus 1995 yang mendapatkan kesempatan untuk menampilkan Wayang Banjar.

Acuan, referensi dan lakonnya mungkin sama dengan wayang kulit dan golek yang menjadi patok utama. Perbedaannya terletak pada bahasa, aransemen musik serta beberapa hal teknis lain. Sisanya, secara alur kisah “Babad Wanamarta” yang dimainkan Wijaya sama dengan penampil lainnya.

Aidil Akbar, pengurus PEPADI Kalimantan Selatan yang juga turut mendampingi penampilan Wijaya menuturkan, Wayang Banjar memang memiliki unsur budaya Melayu. Ini bisa ditarik jauh ke belakang, ketika sejarah kerajaan di Kalimantan Selatan memiliki hubungan dengan kerajaan di Jawa sejak era Majapahit, yang kemudian berlanjut di masa Mataram baru.

Terkait regenerasi, Aidil justru melihat tantangan dunia wayang di Kalimantan Selatan, khususnya Banjarmasin, justru terletak pada bagaimana mengawinkan wayang dengan budaya lokal setempat yang lekat dengan konsep budaya agamis. “Pelan-pelan, kita harus terus menyosialisasikan tentang wayang dan budaya yang seharusnya bisa dikawinkan,” tambah Aidil lagi.

Dari kacamata anak muda, Wijaya melihat potensi wayang untuk berkembang di Kalimantan Selatan cukup besar. Ia bersama beberapa remaja lainnya telah menekuni wayang, dan berharap agar regenerasi ini dapat berjalan dengan baik.

Simak sekilas pementasan Wijaya Putra saat membawakan Wayang Banjar pada video di bawah ini.

Lebih lanjut perbincangan dengan dalang muda Wijaya Putra dan pengurus PEPADI Kalimantan Selatan, Aidil Akbar, dapat dilihat pada video di bawah ini.

Share Button

Leave a Comment