- Hari Kelima - Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI KEEMPAT Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI KETIGA Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI KEDUA Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI PERTAMA Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda Virtual Tingkat Nasional 2020
Rijal Ramajaya: Pegang Wayang Tiga Minggu Yang Lalu…
Rijal Ramajaya, demikian nama peserta asal Propinsi Jawa Barat di hari kedua Festival Dalang Bocah 2012 yang digelar di Museum Bank Indonesia, Jakarta (6/7). Di bawah arahan Pepadi Jawa Barat, Rijal berhasil menjadi salah satu perwakilan dari 4 wakil Jawa Barat yang membawakan Gaya Golek Purwa. Uniknya, ia bukan bocah yang berlatih mendalang sejak kecil. “Baru tiga minggu yang lalu aku pegang wayang, mas,” tutur Rijal dengan sedikit malu-malu.
Jejak rekam Rijal memang bukan dalang bocah didikan. Dalam waktu 1 minggu sejak ia serius memainkan wayang, kelahiran 7 Oktober 1997 ini didaulat untuk pentas di Yayasan Pusat Kebudayaan Jawa Barat. Dari pentas itu, ditambah latihan intens dan arahan serta binaan serius Pepadi Jawa Barat selama 2 minggu, Rijal berhasil lolos dan menjadi perwakilan Jawa Barat dalam FDB 2012. Cerita yang sedikit berbau ajaib.
Kartini, pimpinan rombongan Mandu Raharja, rombongan Rijal, menegaskan hal serupa. Bagi Kartini, Rijal bisa disebut kisah yang ajaib. Namun, Kartini tak menampik, Rijal bukan lahir tanpa latar belakang dunia wayang. Ayah Rijal, Kariyama, adalah seniman pembuat dalang yang cukup ternama di Bandung dan Jawa Barat. Proses pembuatan wayang tentunya melibatkan cerita di balik masing-masing tokoh wayang, di mana Rijal menyaksikan seluruh proses pembuatan dari awal hingga akhir. Belakangan, Rijal terjun membantu ayahnya membuat wayang. “Biasanya membantu ayah ngecet (memberikan warna-red) wayang…”, Rijal menjawab.
Dukungan keluarga terasa begitu besar. Kartini menambahkan, proses ‘ajaib’-nya Rijal harus dapat dimaknai lebih dengan keseriusan, baik keseriusan sang anak ataupun dukungan seluruh pihak. Dari keluarga hingga organisasi seperti Pepadi selayaknya bisa membuka jalan, memayungi, dan bahkan menyalurkan bibit yang membutuhkan polesan serius. “Rijal punya bibit yang bagus. Rencananya dia mau masuk SMKI selepas SMP. Moga-moga semua berjalan lancar, terutama dukungan dari semua pihak, “ tandas Kartini. Semoga ya… (aovi | PJD)