- Hari Kelima - Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI KEEMPAT Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI KETIGA Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI KEDUA Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI PERTAMA Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda Virtual Tingkat Nasional 2020
Penutupan dan Pengumuman Penghargaan Festival Dalang Bocah 2015

Setelah selama tiga hari disemarakkan dengan penampilan 22 dalang bocah dari 9 provinsi, Festival Dalang Bocah (FDB) tingkat nasional tahun 2015 resmi ditutup oleh Ketua Umum PEPADI Pusat, Kondang Sutrisno, di Museum Seni Rupa & Keramik, Kota Tua Jakarta (22/11). Selain Ketua Umum PEPADI Pusat, hadir pula dalam acara penutupan tersebut sesepuh sekaligus Ketua Dewan Pertimbangan PEPADI Ekotjipto, Presiden Union Internationale de Marionnette (UNIMA) Indonesia T. A. Samodra Sriwidjaja, seluruh tim pengamat FDB 2015, perwakilan dari Museum Seni Rupa & Keramik, seluruh dalang bocah penampil, serta para pengurus PEPADI Pusat maupun perwakilan PEPADI Provinsi.
Acara penutupan dibuka dengan laporan pelaksanaan FDB 2015 oleh ketua panitia, Husaini. Dalam acara penutupan ini, tim pengamat FDB 2015 mengumumkan hasil penilaian dan keputusan penghargaan terhadap penampilan yang telah diberikan oleh para dalang bocah. Ketua tim pengamat, Trisno Santoso menyampaikan hasil penilaian sebagai berikut,
Dalang Mumpuni
Aditya Saputra (Riau)
3 (tiga) Penyaji Lakon Terbaik
Branjang Pamadi (Yogyakarta)
Muhammad Setyo Mukti Wicaksono (Lampung)
Fajar Satria Widayatmo (Yogyakarta)
4 (empat) Penyaji Catur Terbaik
Farhan Maulana (Jakarta)
Wisnu Kurniawan (Jawa Timur)
Galih Ridho Romadhoni (Jawa Tengah)
Fakih Trisera Fil Ardi (Jakarta)
5 (lima) Penyaji Sabet Terbaik
Wahyu Pamungkas (Jawa Tengah)
Dyas Syawal Lukman (Sumatera Utara)
Athanius Allan Darma Saputra (Jawa Tengah)
Muhamad Zaky Kaditama (Yogyakarta)
M. Alif Satria Dirgantara (Jawa Timur)
3 (tiga) Penyaji Kreatifitas Terbaik
Lalu Anom Wire Jagat (Nusa Tenggara Barat)
Nabila Salsabilla (Jawa Tengah)
M. Burhanudin Ilmansyah (Jawa Timur)
3 (tiga) Penyaji Penguasaan Iringan Terbaik
Devanata (Jawa Barat)
Gunawan (Jawa Barat)
Parasdya Wisnu Wisanggeni (Lampung)
3 (tiga) Penyaji Humor Terbaik
Sentanu Wijaya (Jakarta)
Raditya Ganendra Arsata (Jawa Tengah)
Aldo Melodia (Jawa Timur)
Seperti layaknya Ketua Umum PEPADI Pusat Kondang Sutrisno, ketua tim pengamat Trisno Santoso menegaskan makna penghargaan FDB 2015 bukanlah sebuah kejuaraan yang melahirkan seorang juara. Dalang Mumpuni yang diraih Aditya Saputra asal Provinsi Riau lebih menekankan pada penguasaan ke-6 aspek yang harus dimiliki seorang dalang.
Di akhir seremoni penutupan, Ketua Umum PEPADI Pusat Kondang Sutrisno berkesempatan membagikan buah-buah wayang kepada masing-masing penampil dalang bocah. Menariknya, pembagian dilakukan berdasarkan permintaan dari setiap pribadi dalang bocah. “Wayang-wayang ini dibagikan sebagai bekal. Moga-moga, setiap wayang di tangan kalian masing-masing bisa berkembang, bisa jadi ada temannya,” canda Kondang saat menyerahkan wayang kepada salah satu dalang bocah.
Keseluruhan acara penutupan FDB 2015 kemudian dimeriahkan oleh pertunjukan Helmi Gondo Waskito, dalang bocah asal Pacitan, Jawa Timur, yang memainkan lakon “Bima Gugah”. (PJD)
Pelestari seni budaya jawa wayang kulit semoga tetap exis
semoga seni budaya wayang kulit tetap lestari dengan munculnya dalang dalang bocah sebagai generasi penerus .