Kondang Sutrisno: Munculnya Ke-Bhinneka-an yang Kuat

Setelah diselenggarakan penuh selama empat hari, 17-20 November 2016, usai sudah ajang Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda 2016. Kondang Sutrisno, Ketua Umum PEPADI Pusat, mengapresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan ini; baik peserta dariĀ  daerah, hingga kepanitiaan yang menunjukkan dedikasi yang tinggi akan ajang pendidikan budaya ini. Secara khusus, Kondang Sutrisno melihat keanekaragaman sebagai kekuatan utama dari Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda 2016. Hal ini terlihat misalnya, dari kemunculan Wayang Banjar dari Kalimantan Selatan setelah sekian lama absen dari kehadirannya di festival yang diselenggarakan PEPADI. Keanekaragaman inilah yang akan menjadi bagian dari pendidikan kepada generasi berikutnya, khususnya anak-anak dan remaja, tentang kekayaan seni dan budaya Indonesia.

Ke depan, aspek ke-Bhinneka-an ini akan terus menjadi perhatian PEPADI dalam menggelar kegiatan-kegiatan serupa. Beberapa bentuk gagrak wayang yang masih absen dan terlewat, akan diberikan kesempatan untuk tampil, agar masyarakat semakin memahami betapa beragamnya kebudayaan Indonesia, khususnya ragam gagrak wayang. Daerah dengan gagrak Banyumasan misalnya, kerap terlewatkan karena kalah bersaing di Jawa Tengah; padahal gagrak ini memiliki daerah dengan pertumbuhan peminat wayang yang cukup tinggi. “Termasuk Wayang Golek Cepak khas Tegal, PEPADI Pusat berharap agar wayang khas daerah semacam ini dapat dihadirkan di tingkat nasional,” tambah Kondang lagi saat menutup wawancara.

Simak wawancara selengkapnya dengan Ketua Umum PEPADI Pusat, Kondang Sutrisno, saat ditemui usai acara penutupan Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda 2016 di Museum Seni Rupa & Keramik Kota Tua Jakarta, 20 November 2016.

Share Button

Leave a Comment