- Hari Kelima - Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI KEEMPAT Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI KETIGA Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI KEDUA Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda VIRTUAL Tingkat Nasional 2020
- HARI PERTAMA Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda Virtual Tingkat Nasional 2020
Ki Agus Krisbiantoro: Kolaborasi Wayang dan Seni Lainnya
Ditemui di sela-sela perhelatan Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda 2016, sutradara kesenian pertunjukan Ketoprak yang juga dalang, Ki Agus Krisbiantoro, memang menyempatkan untuk menonton pertunjukan para dalang bocah dan dalang muda. Di ajang kali ini, Ki Agus menghantarkan putranya, Ilham Listiantoro, sebagai penampil pada Festival Dalang Muda mewakili PEPADI Kalimantan Barat. Ki Agus sangat mengapresiasi seluruh penampilan dalang bocah dan dalang muda, terutama kepada PEPADI yang menunjukkan integritasnya untuk terus melakukan regenerasi wayang kepada generasi muda. “Khususnya para dalang bocah. Saya sampai terharu dan menitikkan air mata melihat bocah-bocah kecil itu begitu pintar memainkan wayang, menggelar pertunjukan dan menjadi dalang,” ucap Ki Agus di depan panggung Festival Dalang Muda di Museum Seni Rupa & Keramik, 20 November 2016.
Seniman yang dikenal lekat dengan seni pertunjukan Ketoprak ini mencatat perkembangan pertunjukan wayang yang harus mau mengikuti jaman. Pakeliran jaman dulu telah mulai dikemas dengan model kekinian, atau bentuk kebudayaan lainnya. Ki Agus berujar, hal semacam ini harus ditempuh, agar seni pewayangan mampu berkembang di tengah globalisasi dan jaman yang begitu terbuka.
Di Kalimantan Barat, tempat dimana Ki Agus berdomisili, model semacam ini juga dilakukan oleh dirinya. Pertunjukan wayang dikemas dengan mengikutsertakan beberapa bentuk kesenian lokal Kalimantan yang lekat dengan kebudayaan Melayu. Tentunya, kolaborasi ini bukan dilakukan dengan mengubah pakeliran wayang baku. Tarian-tarian kesenian lain sebagai pembuka pertunjukan wayang pernah dilakukan Ki Agus, agar animo masyarakat setempat dapat terbangun dan mau menonton pertunjukan wayang. Hasilnya, pertunjukan wayang yang digelar Ki Agus mendapatkan perhatian penonton yang cukup baik.
Untuk itu, dalang harus bisa menguasai seluruh hal yang melingkupi dunia wayang. Baik itu pertunjukannya sendiri, maupun isu-isu yang menyentuh masyarakat para penonton. Dengan demikian, pertunjukan wayang menjadi sesuatu yang komunikatif dan bisa terus langgeng di tengah masyarakat. Namun, Ki Agus tetap menekankan pentingnya keluarga sebagai cikal bakal seorang anak untuk bisa mencintai seni pewayangan dan kebudayaan yang membentuk kepribadiannya. “Adalah tugas keluarga untuk bisa mendorong seorang bocah untuk bisa mencintai kesenian dan kebudayaannya sendiri,” tutur Ki Agus.
Selengkapnya perbincangan dengan seniman senior, sutradara Ketoprak dan dalang Ki Agus Krisbiantoro dapat dilihat pada video di bawah ini.